Last Minute

"Satu2nya hal yang paling utama dalam hidupnya adalah rambut yang harus pendek"kata kupu2 dalam perjalanan hari ini dari Jogja Kepatihan ke Rumah Mode.. memang gue ndak pernah habis pikir dengan "keunikan" yang dijalani teman gue dalam menghadapi masa2 kritis hidupnya. Di tengah menanti DO atau tidak dia memilih creambath dan potong rambut. Sekali lagi membuktikan teori kupu2 diatas. Di tengah ketidakpastian menanti bisa daftar sidang atau tidak dia memilih main SIMS daripada belajar makro karna butuh refreshing. Di tengah ketidakpastian apakah draf skripsi tembus atau tidak bahkan dia tidak tau nilai D ndak boleh lebih dari 7. Wow... Kind of very last minute person yang pernah gue kenal. Bahkan untuk keputusan penting yang menyangkut kredibilitasnya sekalipun ia masih bisa tertawa dan berbagi Hanamasa bersama seolah tanpa beban atau memang kami yang tidak bisa merasakan bebannya?
-- flash back --
Kejadian diatas membuat saya berpikir.. merenung.. betapa kejadian sebelum keberangkatan kami bersama kelompok tercinta ke Yurep mungkin sama sekali tidak ada artinya apa2. Kalo yang sangat bersifat pribadi dan mempertaruhkan 'ego' pribadi saja dia masih bisa santai dan tertawa di saat2 kritis seolah tidak peduli maka tidak heran jika pada saat itu "marah" dan "pundung" kami selama keberangkatan tidak dirasakannya dan tetap merasa menjadi bagian penting dari tim. Mungkin pula segala pengorbanan kami dengan berusaha mempertahankan tali silahturami pun dianggapnya sebagai sesuatu yang wajar bahkan harus dilakukan tanpa mempertimbangkan sisi profesionalitas demi nilai kekeluargaan yang harus dijunjung tinggi. Mungkin apa yang diucapkannya selama ini benar adanya menurut dia tanpa pernah memikirkan perasaan kami, perjuangan kami... apa iya?
Tapi sudahlah... cuma berharap yang terbaik buat dia semoga sidang dan nilai2 D yang menjadi masalahnya cepat selesai dan segera menjadi sarjana di detik terakhirnya kuliah.. good luck..